"Apalagi, mengingat bahwa anak-anak perusahaan telah memenuhi kewajiban yang berhubungan dengan pengutamaan kebutuhan dalam negeri sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku," tulis Mahardika.
Hingga saat ini perusahaan masih akan terus memonitor dampak dari kewajiban pelarangan tersebut.
Tercatat pada periode Januari-September 2021, pendapatan ADRO dari ekspor mencapai USD1,96 miliar. Dengan total pendapatan ADRO sebesar USD2,56 miliar, ekspor berkontribusi 76,56 persen terhadap pendapatan.
Head of Corporate Communication PT Adaro Energy Tbk (ADRO) Febriati Nadira juga pada Minggu (2/1) mengatakan, estimasi total penjualan batu bara Adaro ke pasar domestik di tahun 2021 mencapai 26 persen-27 persen. Dengan begitu, telah memenuhi besaran yang disyaratkan pemerintah yaitu domestic market obligation (DMO) 25 persen. (RAMA)