"Dan targetnya pada triwulan III/2022 sudah dapat beroperasi dan memberikan kontribusi untuk kinerja Perseroan yang lebih baik," ungkap Arief.
Seperti diketahui, INAF membukukan penjualan bersih sebesar Rp2,90 triliun pada tahun 2021. Realisasi ini meningkat 69,15% dibandingkan tahun 2020 sebanyak Rp1,71 triliun.
Peningkatan penjualan didominasi dari penjualan produk covid-related baik untuk segmen alat kesehatan, obat-obatan, dan pengadaan serta distribusi penugasan vaksin Covid-19, Covovax.
Dari sisi neraca, perseroan mencatatkan pertumbuhan aset baik aset lancar dan tidak lancar sebesar 17,42% dibandingkan tahun 2020, dengan nilai sebesar Rp2,01 triliun dibandingkan Rp1,71 triliun pada tahun 2020.
Jumlah liabilitas atau kewajiban utang INAF membengkak tahun 2021 menjadi Rp1,50 triliun dari tahun 2020 sebesar Rp1,28 triliun. Adapun ekuitas juga meningkat menjadi Rp508,31 miliar, dibandingkan tahun 2020 dengan nilai sebesar Rp430,32 miliar. (TSA)