IDXChannel - Nvidia Corp menyalip Apple Inc sebagai perusahaan paling berharga kedua di dunia pada Rabu (5/6/2024) berdasarkan kapitalisasi pasar alias market cap.
Nvidia menjadi primadona di pasar artificial intelligence (AI) karena tingginya permintaan atas saham pembuat chip tersebut.
Kondisi ini membuat valuasi Nvidia kini mencapai lebih dari USD3 triliun. Angka ini setara Rp 48.849 triliun jika menggunakan kurs Rp 16.283 per dolar Amerika Serikat (AS).
Secara rinci, Nvidia memiliki kapitalisasi pasar sebesar USD3,01 triliun menurut data Companies Market Cap.
Kapitalisasi pasar di sini adalah total nilai pasar dari harga saham beredar suatu perusahaan publik dan biasanya digunakan untuk mengukur seberapa besar nilai suatu perusahaan.
Saat ini Microsoft masih menjadi perusahaan dengan market cap terbesar dengan nilai mencapai USD3,15 triliun. Sementara, market cap Apple merosot di bawah Nvidia walau masih di level USD3 triliun. (Lihat tabel di bawah ini.)
Saham Nvidia ditutup naik 5,16 persen pada perdagangan Rabu (5/6) waktu setempat di bursa Wall Street di level USD1,224.40.
Optimisme terhadap masa depan AI membuat Nvidia menjadi favorit investor belakangan di mana sahamnya merokey 154,19 persen sepanjang 2024.
Chief Executive Officer (CEO) perusahaan perangkat keras AI tersebut, Jensen Huang belum lama mengumumkan arsitektur chip AI baru, yang diberi nama ‘Rubin’, untuk 2026 menjelang pameran teknologi Computex di Taiwan. Dalam acara tersebut, ia mengatakan kepada peserta yang hadir bahwa “Revolusi Industri berikutnya telah dimulai.”
Perusahaan juga merinci rencana chip Blackwell Ultra untuk 2025 mendatang dan chip berikutnya.
Nvidia juga memperkenalkan alat dan model perangkat lunak baru pada pameran tersebut.
Platform chip Rubin kabarnya akan memiliki unit pemrosesan grafis atau GPU baru yang membantu melatih dan meluncurkan sistem AI. Perangkat baru ini juga akan memiliki fitur baru lainnya seperti prosesor pusat yang disebut ‘Vera’.
“Saat ini, kita berada di titik puncak perubahan besar dalam komputasi. Dengan inovasi kami di bidang AI dan akselerasi komputasi, kami mendorong batasan dari apa yang mungkin terjadi dan mendorong gelombang kemajuan teknologi berikutnya,” kata Huang.
Perusahaan, yang telah berjanji untuk merilis teknologi chip AI baru setiap tahunnya, pada bulan Maret telah meluncurkan chip super AI sebelumnya, GPU Blackwell. Nvidia mengklaim GPU Blackwell dapat melakukan beberapa tugas 30 kali lebih cepat dibandingkan pendahulunya.
Model Blackwell masih dalam produksi dan diharapkan dikirimkan ke pelanggan pada akhir 2024. Platform Blackwell menggantikan arsitektur NVIDIA Hopper, yang diluncurkan dua tahun lalu.
Ini menunjukkan bahwa reli di bidang AI masih akan terus berlanjut di waktu-waktu mendatang. Sejumlah inovasi di bidang AI membuat perusahaan ini terus menjadi sorotan investor dan membuat sahamnya terbang.
Sebelumnya, dari bursa AS, Wall Street ditutup menguat dengan indeks S&P 500 dan Nasdaq mencapai rekor tertinggi pada perdagangan Rabu (5/6/2024) waktu setempat. Salah satu peyebabnya adalah reli saham teknologi dan pasar yang mencerna data ekonomi yang dapat mendukung dimulainya siklus pelonggaran kebijakan The Fed.
Mengutip Reuters, Dow Jones Industrial Average (.DJI) naik 96,04 poin, atau 0,25 persen, menjadi 38.807,33, S&P 500 (.SPX) naik 62,69 poin, atau 1,18 persen, menjadi 5.354,03 dan Nasdaq Composite (.IXIC) naik 330,86 poin, atau 1,96 persen, menjadi 17.187,91. (ADF)