IDXChannel - Nilai tukar (kurs) rupiah naik 25 poin, menambah kekuatan yang terjadi pada hari sebelumnya yang sempat menguat 20 poin di level Rp14.249 ke level Rp14.272.
Pengamat rupiah, Ibrahim Assuaibi, mengatakan, penguatan ini didasari Federal Reserve AS akan menurunkan keputusan kebijakan terbarunya pada Rabu.
"The Fed menghadapi tantangan kenaikan harga dan upah pada level tertinggi selama beberapa dekade karena upaya untuk menyeimbangkan kenaikan inflasi dan memberi ekonomi waktu sebanyak mungkin untuk memulihkan pekerjaan yang hilang karena COVID-19," ujar Ibrahim dalam risetnya, Selasa (2/11/2021).
Di sisi data, indeks manajer pembelian manufaktur (PMI) Institute of Supply Management (ISM) AS, yang dirilis pada hari Senin, adalah 60,8 pada bulan Oktober. PMI manufaktur lebih rendah dari perkiraan 58,4. IMP non-manufaktur ISM akan dirilis pada hari Rabu.
Data perdagangan, termasuk ekspor dan impor, akan dirilis pada hari Kamis, dan laporan pekerjaan AS terbaru, termasuk penggajian non-pertanian, akan menyusul pada hari Jumat.