Ke depan, perusahaan ini berencana akan melakukan akuisisi tambang baru secara masif. Sementara jangka pendek, Ruddy mengatakan akan terlebih dahulu memenuhi target Rencana Kerja Anggaran Biaya sebanyak 1,8 juta ton bijih nikel/
Market share untuk industri kendaraan listrik diprediksi akan meningkat 28% pada 2030 dan 58% pada 2040.
Sebagai informasi, pada 2019, konsumsi nikel untuk bahan baku baterai di Indonesia mencapai 7% dari total konsumsi global. Pada 2022, permintaan nikel diprediksi akan melebihi pasokan yang ada. (TIA)