Dengan keterkaitan tersebut, akan terjadi sinergi dari berbagai sisi seperti efisiensi operasi dan rantai nilai antara Pertamina, TPI dan Perseroan. Kebijakan tersebut akan memantapkan posisi Perseroan untuk menjadi pendukung hilirisasi perusahaan induk yaitu PT Pertamina (Persero) pada industri petrokimia.
Produk perseroan yaitu polypropylene adalah produk petrokimia yang ramah lingkungan sehingga permintaan terus meningkat. Pada tahun 2019 kebutuhan polypropylene di Indonesia 1,78 juta ton dan diperkirakan tumbuh 5%. Namun karena pandemi covid-19, maka pada tahun 2020 mengalami pertumbuhan minus 11%.
Produk akhir polypropylene merupakan salah satu produk penopang kehidupan manusia, terutama pada kebutuhan kemasan makanan dan minuman. Prospek industri polypropylene masih sangat cerah dan masih dalam kategori sunrise product. Sebab polypropylene memiliki beragam jenis aplikasi produk, memiliki peluang terciptanya inovasi produk baru dan saat ini banyak berperan sebagai pengganti bahan baku produk plastik lainnya.
Dengan kekuatan dan kemampuan Perseroan dalam menghasilkan produk yang unggul dan berkualitas, diiringi dengan inovasi produk dan strategi pemasaran yang tepat, PT Polytama Propindo optimistis akan dapat meraih pasar yang lebih baik lagi.
(SANDY)