Efektif per 30 November 2023, porsi pemegang saham POOL dari masyarakat mencapai 1,46 miliar saham atau mewakili 62,55% dari total modal ditempatkan dan disetor. Lembaga Kejaksaan Agung juga terhitung mengempit 26,73% saham ini, disusul PT Asabri (Persero) yang menggenggam 7,43%.
Apa Tanggapan Manajemen?
Pada 12 Oktober 2023, manajemen mengakui bisnis perusahaan saat ini berada dalam kondisi yang kurang baik, berdasarkan kinerja keuangan paruh pertama 2023. Ini terjadi karena keterbatasan dana operasional, ditambah tidak memiliki kegiatan bisnis dalam posisinya saat ini sebagai induk usaha.
Terdapat empat lini bisnis yang dijalankan anak usaha POOL antara lain PT Arkazh Mandiri Pratama (AMP), PT Pool Advista Finance Tbk (POLA), PT POOL Advista Aset Manajemen (PAAM), dan PT POOL Advista Sekuritas (PAS).
Dari keempat itu, kontribusi pendapatan masih berasal dari AMP yang merupakan salah satu pengembang properti di Kabupaten Subang, Jawa Barat.
“Hingga Juni 2023, kinerja AMP masih baik dan membukukan laba dengan ROE 5,25%,” papar manajemen.
Dua unit bisnis lainnya, yakni POLA dan PAAM dilaporkan sedang terjerat masalah. POLA mengalami kerugian sejak Juni 2023, ditambah adanya masalah deposito senilai Rp13,5 miliar yang diduga digelapkan oleh pegawai PT Bank Victoria Syariah (BVS). Sementara PAAM masih menjalani proses hukum terkait kasus Jiwasraya dan ASABRI.
Terakhir, PAS diketahui sedang dalam proses dijual dengan calon pembeli yang merupakan perusahaan sekuritas asal Hong Kong bernama ANTAI Securities Limited.
“PAS sudah mengajukan permohonan reaktivasi SPAB ke BEI,” tandas manajemen.
(FAY)