"Pertumbuhan itu lebih rendah dari ekspektasi sebesar 0,7 persen di kuartal keempat. Ditambah lagi data indeks kepercayaan konsumen tanah air yang alami penurunan menjadi 126,4," kata Gunawan, Selasa (11/3/2025).
Pda perdagangan selanjutnya, kata Gunawan, pelaku pasar akan sangat berhati-hati karena Amerika Serikat akan merilis data inflasi. Sementara Indonesia juga akan merilis data penjualan ritel per Januari 2025.
Arah kebijakan Bank Sentral AS akan ditafsirkan dengan rilis inflasi AS nantinya. Jika inflasi AS membukukan kenaikan yang lebih tinggi dibandingkan dengan ekspektasi, maka potensi tekanan di pasar keuangan akan berlanjut.
"Karena ancaman resesi yang dialami AS saat ini, justru kian berat tantangannya jika inflasi di AS alami peningkatan. Pelaku pasar kembali akan berhadapan dengan ketidakpastian. Meski demikian, sejauh ini inflasi AS pada bulan Februari diproyeksikan akan lebih rendah dibandingkan dengan realisasi pada bulan Februari," tutur dia.
(DESI ANGRIANI)