Selain Tesla dan Alphabet, nama-nama besar seperti Boeing, IBM, Merck, Intel, dan Procter & Gamble juga akan mengumumkan kinerja mereka. Hasil kinerjanya dapat menjadi barometer bagi investor dalam menilai seberapa besar dampak tarif terhadap sektor riil.
Sementara itu, perhatian juga tertuju pada Federal Reserve. Presiden Trump pada Kamis lalu kembali melontarkan kritik terhadap Gubernur The Fed Jerome Powell, dan menyerukan pemecatan sang gubernur sembari mendesak pemangkasan suku bunga.
Pernyataan itu kontras dengan sikap Powell yang sehari sebelumnya menyatakan bank sentral masih membutuhkan lebih banyak data sebelum memutuskan arah kebijakan moneter selanjutnya.
Ekspektasi pertumbuhan laba emiten di indeks S&P 500 pun menurun. Menurut data LSEG IBES, proyeksi pertumbuhan laba tahun 2025 kini berada di angka 9,2 persen, jauh di bawah estimasi awal tahun yang mencapai 14 persen.
Indeks Volatilitas Cboe (VIX), yang menjadi indikator kekhawatiran pasar, sempat melonjak ke level 60 pasca-pengumuman tarif Trump. Meski telah menurun ke angka sekitar 30, level ini masih jauh di atas rata-rata historis jangka panjang.
(DESI ANGRIANI)