Selain menggenjot penjualan produk-produk dengan TKDN tinggi, perseroan juga akan melakukan pemerataan penggunaan energi dalam negeri menggunakan gas alam untuk mengurangi subsidi energi pembelian LPG impor. Kemudian, RGAS berencana mendiversifikasi produk-produk baru yang relevan dengan hilirisasi proyek TKDN.
Di samping itu, perseroan akan terus melakukan ekspansi kemitraan serta memperluas jangkauan distribusi produk. Juga, memperluas layanan ke jasa pemasangan.
“Kami perbesar di jasa pemasangan selain pengadaan produk, karena pengadaan produk mengalami penurunan,” tutur Edy.
Perihal kinerja, per Desember 2023, perseroan mengantongi laba bersih sebesar Rp6,4 miliar. Sementara itu dari sisi pendapatan, perseroan mencatatkan pertumbuhan mencapai 129,67% dari target yang dicanangkan sebesar Rp49,66 miliar menjadi Rp64,39 miliar.
Dari sisi pengeluaran, beban pokok penjualan RGAS turun dari sebelumnya Rp49 miliar menjadi Rp39 miliar.
(FAY)