Mereka lalu mencatat kondisi harga saham di papan tulis, sembari terus berkomunikasi dengan investor untuk mendapatkan kecocokan harga yang diinginkan. Setelah deal, pialang bergegas mengirimkan bukti transaksi melalui fax kepada investor atau nasabah tersebut.
Seiring perkembangan zaman, Main Hall sempat mengalami renovasi beberapa kali, sebelum akhirnya terjadi pemindahan gedung baru bursa ke SCBD pada Mei 1995. Pada tahun ini, juga dilakukan peluncuran sistem perdagangan saham secara elektronik yang dinamakan Jakarta Automated Trading System (JATS).
JATS merupakan sistem baru yang dapat memfasilitasi perdagangan saham dengan frekuensi lebih besar dan lebih menjamin kegiatan pasar. Melalui sistem ini, kegiatan perdagangan dinilai bakal lebih fair dan transparan dibanding manual.
Kemudian pada Juli 2000, BEJ memperkenalkan perdagangan tanpa warkat alias scriptless trading, dengan tujuan meningkatkan likuiditas pasar dan menghindari peristiwa saham hilang dan pemalsuan saham, serta untuk
mempercepat proses penyelesaian transaksi.
Pada 2001, BEJ mulai menerapkan perdagangan jarak jauh alias remote trading. Ini dilakukan untuk meningkatkan akses pasar, efisiensi pasar, kecepatan dan frekuensi perdagangan.