Selama ini, Rupiah telah menguat hampir 2 persen sejak kenaikan suku bunga yang mengejutkan pada pertemuan RDG bulan Oktober, sehingga mengurangi tekanan pada harga impor.
Gubernur BI Perry Warjiyo baru-baru ini mengatakan, suku bunga kebijakan akan dipertahankan hingga tahun depan. Sebab, cukup ketat untuk menjaga inflasi dalam target bank sebesar 1,5 persen hingga 3,5 persen pada 2024.
Sementara nilai tukar Rupiah akan ditargetkan menjadi lebih stabil karena The Fed diperkirakan akan melakukan hal yang sama dengan memulai pelonggaran kebijakan tahun depan.
“Kami memperkirakan kekuatan rupiah akan berbalik arah menjelang akhir tahun ini, (tetapi) menurut kami kecil kemungkinannya untuk menaikkan suku bunga lagi. Langkah selanjutnya kemungkinan besar adalah penurunan suku bunga. BI kemungkinan akan mengalihkan fokusnya ke gambaran pertumbuhan secara bertahap menjelang pertengahan tahun ini," imbuh Makoto.
Perkiraan median menunjukkan suku bunga utama tidak berubah hingga setidaknya akhir kuartal II-2024, diikuti oleh penurunan sebesar 50 basis poin pada kuartal ketiga hingga akhir tahun sebesar 5,5 persen.