"Pembayaran dividen final telah disetujui dalam RUPST baru-baru ini dan akan dibayarkan pada 20 Mei 2022 sebagai dividen tunai sebesar USD11 juta setelah memperhitungkan dividen interim USD65 juta yang telah dibayarkan sebelumnya pada tahun 2021,” ungkap Suyandi.
Berdasarkan keterangan perseroan, berikut ringkasan laporan keuangan Chandra Asri pada Kuartal I 2022:
- Pendapatan Bersih meningkat 13% YoY menjadi USD677,7 juta dari USD598,4 juta pada Kuartal I 2021 sebagai akibat dari harga jual rata-rata yang lebih tinggi di semua produk.
- Beban Pokok Pendapatan meningkat 45% YoY menjadi USD652,7 juta dari USD450,8 juta pada Kuartal I 2021 sebagian besar disebabkan oleh harga bahan baku rata-rata yang lebih tinggi dengan Naphtha pada USD856/T dibandingkan dengan rata-rata USD534/T pada kuartal I 2021, dilatarbelakangi oleh kenaikan 66% di harga minyak mentah Brent selama kuartal I 2022 dengan rata-rata USD101/bbl vs rata-rata USD61/bbl di kuartal I 2021.
- Selain itu, margin petrokimia yang lebih ketat dan lingkungan makro yang menantang mengakibatkan EBITDA Perseroan turun menjadi USD24,1 juta dari USD146,7 juta pada periode yang sama tahun lalu.
- Sebagai hasilnya, selama kuartal I 2022 Perseroan mencatat Laba Bersih setelah Pajak sebesar –USD11,1 juta dibandingkan dengan USD84,5 juta pada kuartal I 2021. (FHM)