Tak hanya itu, Gilbert juga mencurigai adanya konspirasi dalam kontrak Music Stadium ABC Mall, karena jalinan kontrak tetap dijalankan meski telah dinyatakan wanprestasi.
"Bahkan PJAA bikin lagi kontrak dengan MoU tanpa notaris. Ini direksi lama (PJAA) mau jual (aset) DKI (Jakarta) atau gimana? Sudah proyeknya merugi, tapi malah terus dilanjutkan. Ada apa ini?," tutur Gilbert.
Dalam hal ini, Gilbert menilai Jajaran Direksi PJAA terbukti tidak mengedepankan penerapan tata kelola perusahaan yang baik (Good Corporate Governance/GCG).
Salah satu tolok ukurnya adalah tidak adanya proses tender meski proyek tersebut dijalankan menggunakan dana Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD).
"Harusnya ada tender dong, agar kita mendapatkan perusahaan yang baik. Kalau pengelolaannya seperti ini, sampai kapan pun PJAA akan begini terus," ungkap Gilbert.