Seiring dengan penurunan laba bersih, penjualan perseroan juga merosot 2,58 persen menjadi Rp 1,61 triliun dari sebelumnya sebesar Rp 1,65 triliun. Penjualan jamu herbal dan suplemen turun menjadi Rp 988,73 miliar dari sebelumnya sebesar Rp 1,06 triliun.
Sedangkan, segmen penjualan makanan dan minuman tumbuh dari Rp526,23 miliar menjadi Rp 544,82 miliar, serta segmen produk farmasi naik dari sebelumnya Rp 67,09 miliar menjadi Rp 78,54 miliar.
Dari sisi pengeluaran, beban pokok penjualan perseroan naik 4,54 persen menjadi Rp 757,61 miliar dari sebelumnya Rp 724,71 miliar. Beban produksi tidak langsung juga naik menjadi Rp 117,06 miliar.
(NDA)