IDXChannel - PT Industri Jamu Dan Farmasi Sido Muncul Tbk (SIDO) mengalami penurunan laba bersih di semester I 2022. Produsen jamu dan obat herbal modern ini membukukan laba bersih sebesar Rp 445,60 miliar dari sebelumnya Rp 502 miliar.
Sementara itu, harga saham SIDO sempat anjlok hingga batas auto rejection bawah (ARB) 7 persen untuk kali ketiga beruntun di awal perdagangan Selasa (2/8/2022). Harga saham SIDO sempat turun hingga 6,51 persen ke level Rp790 per saham, terendah sejak medio Oktober 2021.
CEO Edvisor.id Praska Putrantyo mengatakan, hal tersebut merupakan respons dari pelambatan kinerja perseroan. Di mana para investor merasa khawatir akan terjadinya pembalikan arah dari segi kinerja keuangan yang mengalami penurunan di semester I 2022.
“Sehingga ekspektasi investor yang tadinya melihat bahwa trennya tetap bullish konsiste, malah menjadi profit taking secara masif,” kata Praska dalam 2nd Session Closing IDX Channel, Rabu (3/8/2022).
Praska merekomendasikan para investor untuk menunggu saham SIDO menyentuh area support terkuat di level 700 - 720. Setelah itu, investor baru dapat kembali mencermati dan mengakumulasi saham SIDO.