Yang bisa disampaikan oleh manajemen saat ini, menurut Nelwin, adalah bahwa dana hasil penerbitan green bonds seluruhnya bakal digunakan perusahaan untuk melunasi sisa utang jangka pendek yang bakal jatuh tempo pada 23 Juni 2023 mendatang.
Jumlah sisa utang tersebut tercatat sebesar USD600 juta. Karenanya, semula, nilai penerbitan green bonds direncanakan bakal mencapai USD600 juta hingga USD800 juta.
Namun dalam perjalanan prosesnya, dengan berbagai pertimbangan, pihak PGEO memutuskan untuk memangkas nilai penerbitan menjadi hanya USD400 juta saja.
"Jadi seluruhnya kami pakai untuk membayar utang," tutur Nelwin.
Sementara, dalam laporan keuangan per 31 Desember 2022, PGEO memiliki saldo modal kerja negatif sebesar USD424,475.
Kondisi modal kerja negatif menunjukkan bahwa utang lancar perseroan lebih besar dibandingkan dengan aset lancarnya.