Jika tidak, lanjut dia, nasib Indonesia akan seperti Singapura. Negara tetangga Indonesia itu terpaksa menutup bursa kopinya karrna volumenya tidak mencapai target.
"Kalau gak seperti kemaren. Singapura pada waktu itu sudah jalan satu tahun karena volumenya gak mencapai maka diputuskan ditutup. Kan sayang," katanya.
Saat inu, kata dia, Vietnam sudah melirik Bursa Kopi itu sendiri. Satu lagi ada dari China.
"Bayangin China yang bukan negara kopi tapi dia konsern dengan ini. Jangan sampai kesampatan ini diambil negara lain kan. Sayang," tutupnya..
Untuk diketahui, Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) Kementerian Perdagangan (Kemendag) telah merencanakan agar komoditas kopi masuk dalam pasar bursa berjangka.
Kepala Bappebti Didid Noordiatmoko mengatakan, Indonesia termasuk sebagai salah satu penghasil kopi terbesar di dunia, sehingga sudah sewajarnya untuk masuk ke dalam bursa berjangka komoditas.
"Dengan masuk ke dalam bursa, Indonesia akan memiliki banyak keuntungan," kata Didid.