Hal ini mengacu pada pembangunan PLTP Kamojang Unit-1 sebagai wilayah kerja pertama milik perseroan yang dibangun pada tahun 1983.
"Faktanya bisnis geothermal masih belum menjanjikan dalam jangka waktu pendek," tutur Bisman.
Melalui prospektusnya, PGEO secara terang-terangan menjelaskan pihaknya harus menanggung risiko tinggi dari proses eksplorasi. Hal ini menjadikan proses pemanfaatan serta pengembangan panas bumi akan berjalan lama, namun tetap diiringi risiko kegagalan yang juga tidak sedikit.
Sebagai contoh, perseroan telah mengebor sejumlah sumur di WKP Ulubelu yang ditargetkan dapat memasok uap ke unit pembangkit tambahan. Namun hasil dari sumur tersebut tidak memenuhi harapan perseroan.
Akibatnya, perseroan mengebor sumur tambahan, termasuk make-up well, untuk memastikan adanya pasokan uap yang cukup untuk menggerakkan pembangkit listrik.