Menurut S&P, dukungan investor akan membantu keuangan KIJA ke depan. Pada kuartal II 2022, tercatat KIJA masih merugi. Kuartal III hingga akhir 2022 dan 2023 cenderung negatif. Apalagi sektor properti saat ini sedang mendapatkan banyak sentimen negatif.
Baca Juga:
Sekadar informasi, Jababeka mengantongi pinjaman berjangka senilai USD100 juta dari Bank Mandiri untuk membiayai kembali utang Jababeka, termasuk obligasi yang akan jatuh tempo tahun depan.
Pinjaman berjangka ini memiliki bunga 5,5% per tahun dan jatuh tempo 5 tahun sejak penandatanganan perjanjian kredit.
(FAY)