IDXChannel – Sejumlah mitos dalam berinvestasi saham seringkali membuat para investor ragu dalam berinvestasi. Saat Anda memulai investasi saham, Anda tentu akan sering mendengar berbagai mitos. Mitos-mitos ini tak hanya angin lalu namun juga tak jarang mempengaruhi psikologis investor dalam melakukan investasi saham.
Lantas, apa saja mitos dalam berinvestasi saham tersebut? Apakah mitos-mitos tersebut benar adanya? Untuk lebih jelasnya, IDXChannel mengupas beberapa mitos dalam berinvestasi sebagai berikut. Yuk, simak!
7 Mitos dalam Berinvestasi Saham
1. Membutuhkan Banyak Modal
Mitos yang beredar di masyarakat tentang investasi saham yang beredar di masyarakat adalah bahwa investasi saham harus dimulai dengan modal yang besar. Faktanya, tidak seperti itu. Di Indonesia, saat ini Anda sudah bisa melakukan investasi saham dengan modal Rp1 juta saja. Jadi, Anda tidak perlu khawatir mengenai modal ketika memulai investasi saham.
2. Harus Memulai di Waktu yang Tepat
Banyak orang menunggu waktu yang tepat untuk berinvestasi. Padahal, setiap orang tidak mengetahui secara pasti kapan waktu yang tepat untuk mulai berinvestasi. Waktu yang tepat sebenarnya adalah sekarang juga dan sesegera mungkin. Oleh karena itu, anggapan berinvestasi harus dimulai di waktu yang tepat adalah sebuah mitos.
3. Investasi Saham Seperti Judi
Salah satu mitos dalam berinvestasi saham yang paling sering muncul adalah investasi saham tidak jauh berbeda dengan judi karena mengandalkan keberuntungan. Padahal faktanya, investasi saham tidak hanya mengandalkan keberuntungan. Diperlukan ilmu dan pemahaman yang mendalam agar dapat melakukan analisis yang baik. Dengan begitu, Anda akan dapat menemukan saham yang potensial dan keuntungan yang maksimal.
4. Pasar Saham hanya untuk Pialang dan Orang Kaya
Seringkali ada anggapan bahwa pasar saham hanya diperuntukkan bagi pialang dan orang kaya. Faktanya, siapapun bisa berinvestasi di pasar saham. Terlebih dengan berkembangnya teknologi, pasar saham kini dapat diakses oleh siapa saja dan kapan saja. Bahkan, banyak dari generasi milenial yang saat ini sudah melek investasi dan terjun di pasar saham.