Haryanto melanjutkan, model bisnis AKRA yang teruji waktu dan didukung oleh Platform IT yang inovatif telah memungkinkan perusahaan untuk mengelola fluktuasi harga, memelihara persediaan, dan menghasilkan pertumbuhan pendapatan yang signifikan.
AKR juga, kata dia, telah mempertahankan pengendalian biaya yang ketat dan meningkatkan efisiensi yang juga mendorong perusahaan untuk memberikan hasil yang kuat.
Posisi keuangan AKRA per 30 September 2022 juga kuat dengan basis aset sebesar Rp26,67 triliun, “yang terdiri dari aset lancar, aset tetap dan juga investasi di Tanah yang siap jual dan tanah yang sedang dikembangkan di Java Integrated Industrial and Port Estate (JIIPE)”.
Lebih lanjut, saldo kas per 30 September 2022 sebesar Rp 4,37 triliun, imbuh Haryanto, “dengan pengurangan lebih lanjut pada hutang neto Perusahaan dapat memposisikan diri dengan baik di saat inflasi global dan kenaikan suku bunga.”
Soal Proyek JIIPE
KEK JIIPE, demikian ujar Haryanto, kawasan industri dan Pelabuhan terintegrasi yang dikembangkan oleh Perseroan di Gresik, Jawa Timur juga telah menunjukkan peningkatan minat dari investor domestik dan asing.