IDXChannel - PT Austindo Nusantara Jaya Tbk (ANJT) dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Tahunan untuk Tahun Buku 2021 memaparkan bahwa laba bersih pada kuartal pertama 2022 meningkat 261,9% dibandingkan periode yang sama tahun 2021, yaitu sebesar USD11 juta.
Direktur Utama ANJT, Lucas Kurniawan mengatakan, keberhasilan ANJT di kuartal pertama 2022 didorong oleh kenaikan harga jual rata-rata Crude Palm Oil (CPO) dan Palm Kernel (PK), masing-masing sebesar 53,7% dan 79,4%.
"Keberhasilan tersebut berkat kontribusi penjualan CPO dan PK sebesar 99% terhadap total pendapatan Perusahaan, atau sebesar USD74,8 juta, dibandingkan dengan USD58,2 juta atau 99,2% dari jumlah pendapatan kami di kuartal pertama 2021," jelas Lucas dalam keterangan di Public Expose ANJT, Rabu (8/6/2022).
Lucas menambahkan bahwa peningkatan pendapatan ANJT juga didukung oleh penjualan tepung sagu serta edamame segar dan beku yang masing-masing meningkat sebesar 78% dan 175%. Penjualan tepung sagu berkontribusi sebesar USD378,8 ribu dari total pendapatan di kuartal pertama 2022. Angka tersebut meningkat dari USD212,3 ribu pada periode yang sama pada 2021 disebabkan oleh peningkatan volume penjualan.
Sementara itu, pendapatan penjualan edamame, sebesar USD203,2 ribu, meningkat sebesar 175% dari USD73,9 ribu pada periode yang sama pada tahun 2021. Peningkatan tersebut disebabkan oleh lebih tingginya volume dan harga penjualan edamame segar dan beku.
Dengan demikian, ANJT sepakat mengalokasikan 25% dari laba bersih tahun 2021 atau USD10 juta sebagai dividen. Setiap pemegang satu saham ANJ akan mendapat dividen Rp43 per saham.
Selain menetapkan penggunaan laba bersih untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2021, RUPS juga menetapkan dan menyetujui pengangkatan kembali Bapak Naga Waskita sebagai Direktur ANJ yang masa jabatannya telah berakhir pada saat penutupan RUPS Tahunan.
Perlu diketahui, ANJ menargetkan pertumbuhan volume produksi CPO rata-rata sebesar 8% per tahun selama lima tahun mendatang. Produksi minyak sawit dari kebun inti ditargetkan akan meningkat sekitar 10% sampai 13% pada tahun ini. ANJ juga menetapkan target Environment, Social, Governance (ESG) yang strategi pencapaiannya diintegrasikan dengan strategi bisnis. Penerapan pupuk organik yang berasal dari kompos, misalnya, merupakan bagian dari strategi ANJ untuk mencapai target ESG.
Selain itu, ANJ menargetkan untuk mencapai net zero emissions pada tahun 2030 dengan penurunan intensitas emisi Gas Rumah Kaca (GRK) sebesar 30% dibandingkan tahun 2015. ANJ juga menargetkan efisiensi penggunaan air dengan penurunan sebesar 5% per tahun hingga mencapai penggunaan satu ton air untuk setiap ton TBS yang diolah, ketertelusuran hingga 100%, membantu perolehan sertifikasi keberlanjutan untuk para pemasok, serta proteksi hutan dan area gambut.
"Tahun ini, kami akan melanjutkan program-program ESG untuk mendukung strategi pertumbuhan kami di masa depan. Kami juga mengembangkan inovasi untuk menghadapi tantangan perubahan iklim yang berdampak negatif pada produktivitas sektor perkebunan dan pertanian. Kami percaya bahwa strategi dan inovasi yang diterapkan saat ini dapat memitigasi dampak dari risiko tersebut," ungkap Lucas.
Pada kelompok emiten non-perbankan, ANJ mendapat predikat Green Elite untuk penurunan emisi korporasi dan predikat Platinum Plus terkait transparansi perhitungan emisi.