Tantangan industri hasil tembakau juga ditambah dengan tekanan kenaikan tarif cukai sebesar dua digit jauh di atas tingkat inflasi, dan semakin melebarnya jarak tarif cukai antar segmen.
Hal ini mendorong perpindahan konsumsi dari Golongan 1 dengan tarif cukai paling tinggi ke produk yang lebih murah, dan bahkan makin maraknya peredaran rokok ilegal. Pangsa pasar segmen di bawah Golongan 1 pada semester I-2024 telah mencapai lebih dari 44 persen atau bertumbuh lebih dari 2 kali lipat dibandingkan 2017.
"Pentingnya kebijakan cukai yang berimbang berdasarkan profil risiko untuk mendukung inovasi di industri hasil tembakau," tutur Ivan.
(DESI ANGRIANI)