Perseroan juga mencatatkan kenaikan sewa bangunan di angka Rp13,18 miliar. Kendati secara umum pendapatan turun, sayangnya beban pokok produksi justru naik tipis menjadi Rp63,47 miliar akibat kenaikan pos beban sewa alat, amortisasi aset film, hingga pokok film lainnya.
Di sisi lain, ongkos promosi melejit menjadi Rp17,16 miliar, dari pertengahan tahun lalu yang hanya berkisar Rp4 miliar. Dari sisi neraca, jumlah aset FILM naik 3,5 persen mencapai Rp1,67 triliun dibandingkan akhir 2022 sebesar Rp1,61 triliun.
Ini sejalan dengan adanya penambahan kewajiban (liabilitas) 2,05 persen mencapai Rp78,17 triliun, sementara modal bersih naik tipis di kisaran Rp1,59 triliun.
Hingga akhir Juni 2023, FILM memiliki kas dan setara kas sebesar Rp458,75 miliar, alias naik sekitar Rp 50 miliar dari awal tahun akibat penerimaan kas dari aktivitas operasional.
(SLF)