"Pengelolaan keuangan yang hati-hati dan strategis telah memperkuat posisi perusahaan untuk terus bertumbuh tanpa beban utang yang berlebihan," kata Agoes.
Memasuki 2025, KKGI menargetkan produksi dan penjualan sebesar 5,85 juta MT.
"Target ini berasal dari produksi 4,85 juta MT oleh PT Insani Baraperkasa dan 0,99 juta MT oleh PT Loa Haur," katanya.
Untuk mendukung pencapaian tersebut, PT Loa Haur telah menyelesaikan pengembangan stockpile seluas tiga hektare, mempercepat pembangunan infrastruktur, serta menambah jumlah kontraktor tambang.
Selain itu, KKGI bersama PT Trans Power Marine Tbk (TPMA) membentuk perusahaan patungan PT Trans Bahtera Pioneer (TBP) dengan modal awal sebesar Rp51,5 miliar.
Langkah ini diambil untuk mengurangi ketergantungan pada pihak ketiga dalam rantai pasokan serta meningkatkan efisiensi transportasi batu bara.
(Nur Ichsan Yuniarto)