Pendapatan segmen ini memberikan kontribusi sebesar 71,6% ke total pendapatan Perseroan. Margin laba kotor dari segmen batubara ini adalah sebesar 17,0%.
Dari segmen jasa batu bara, Perseroan mencatatkan pendapatan usaha sebesar Rp216,2 miliar atau meningkat sebesar 108,5% YoY. Kenaikan pendapatan segmen ini didukung oleh kenaikan volume jasa bongkar kereta dan muat tongkang batu bara yang meningkat masing-masing sebesar 28,5% YoY dan 55,6% YoY.
Pendapatan segmen ini memberikan kontribusi sebesar 28,4% ke total pendapatan Perseroan. Margin laba kotor dari segmen batu bara ini adalah sebesar 42,9%.
Direktur Operasional Perseroan, William Saputra mengatakan, kinerja operasional Perseroan pada kuartal I tahun ini masih tumbuh dengan baik di tengah tantangan normalisasi harga dan cuaca yang kurang mendukung.
"Namun Perseroan berupaya menebalkan marjin dengan mengimplementasikan strategi operasional yang dapat menekan biaya operasional, sehingga normalisasi harga batu bara masih dapat diakomodir oleh peningkatan volume dan optimalisasi biaya," ujarnya saat konferensi pers secara virtual, Rabu (3/5/2023).
Pada kuartal I-2023, perseroan mempercepat ketepatan waktu bongkar kereta yang lebih cepat 30 menit menjadi 03:22 jam per kereta sehingga berdampak membaiknya man-hour ratio to loading barge yang lebih cepat 3:01 jam.