Namun, lanjut Vincent, kinerja segmen ini masih ditopang oleh pertumbuhan volume penjualan batu bara sebesar 11,9% secara tahunan menjadi 1,1 juta metrik ton.
Pertumbuhan volume penjualan batu bara RMKE di semester pertama ini sebagian besar berasal dari pertumbuhan produksi tambang in-house, PT Truba Bara Banyu Enim (TBBE) yang memproduksi 671,8K metrik ton batu bara, atau meningkat sebesar 45,7% secara tahunan dan berkontribusi 60% ke total volume penjualan batu bara.
“Selain didukung oleh pertumbuhan volume batu bara, perseroan juga berupaya mengoptimalkan biaya operasional dengan beban pokok pendapatan penjualan batubara yang turun 43,1% secara tahunan pada kuartal kedua tahun ini,” imbuh Vincent.
Hingga akhir Juni 2023, total nilai aset RMKE tercatat sebesar Rp1,86 triliun, tumbuh 11,34% dari posisi akhir Desember 2022 yang sebesar Rp1,67 triliun. Adapun liabilitas tercatat sebesar Rp461,27 miliar dan ekuitas sebesar Rp1,40 triliun.
(DES)