Ongkos terbesar PPRO datang dari beban real estat, terutama apartemen senilai Rp1,26 triliun, dibandingkan tahun 2021 senilai Rp635,93 miliar. Sedangkan beban pegawai terjaga di level Rp42,8 miliar.
Balance sheet PPRO mencatatkan peningkatan aset 3,44% menjadi Rp21,81 triliun. Jumlah kewajiban pembayaran membengkak 4,03% sebanyak Rp17,25 triliun, sementara modal bersih (ekuitas) tumbuh 1,27% sebesar Rp4,55 triliun.
(DES)