Direktur Business & Marketing Prodia, Indriyanti Rafi Sukmawati menambahkan, perseroan yakin kinerja akan terus bertumbuh seiring strategi yang disiapkan. Strategi-strategi tersebut mencakup pengembangan produk tes esoterik, optimalisasi transaksi digital pada U by Prodia, memperluas jaringan outlet Point-of-Care (POC), perluasan segmentasi layanan khususnya bagi peserta BPJS Kesehatan, serta ekspansi segmen pelanggan baru melalui layanan segmented outlet.
"Kami juga berkomitmen untuk mengupayakan perseroan menjadi laboratorium rujukan di kawasan Asia Tenggara," katanya.
Indriyanti melaporkan, fokus perseroan menggarap platform U by Prodia berbuah manis. Akuisisi pelanggan baru lewat aplikasi ini tumbuh lebih dari 30 persen pada 2024 dan berkontribusi sebesar 13 persen terhadap pencatatatn volume transaksi pembelian tes laboratorium Prodia.
"Ke depannya peningkatan volume transaksi dan tingkat akuisisi pelanggan baru ini diharapkan dapat berkontribusi terhadap total revenue Prodia," katanya.
Selain itu, anak usaha Prodia, PT Prodia Diagnostic Line (Proline) baru saja mengembangkan fasilitas produksi baru oleh Proline pada 25 April 2025. Fasilitas produksi baru ini bertujuan meningkatkan kapasitas produksi secara signifikan di berbagai lini, termasuk Kimia Klinik, Rapid Test, Instrumen Diagnostik, dan Biomolekuler.