Sebelumnya Dato Low Tuck Kwong juga membeli sebanyak 41.300 saham dengan harga saham rata-rata Rp26.079,24. Transaksi dilakukan pada 22, 25 dan 27 Oktober 2021 dengan tujuan untuk investasi dan dengan status kepemilikan langsung.
Pada penutupan perdagangan Senin kemarin (15/11), saham-saham batu bara utama atau big cap (berkapitalisasi pasar besar) ramai-ramai ambles ke zona merah di tengah kabar dari hasil konferensi iklim baru-baru yang mengindikasikan masa depan suram bagi sektor batu bara.
Di samping itu, faktor lainnya yang juga mungkin berpengaruh terhadap koreksi saham batu bara saat ini adalah karena para investor terus merealisasikan aksi ambil untung lantaran saham batu bara sudah melonjak tinggi sepanjang tahun ini.
Sementara manajemen BYAN menargetkan produksi batu bara hingga 50 juta ton per tahun mulai 2022 seiring dengan selesainya proyek jalan angkutan (haul road) dan fasilitas pemuatan tongkang (barge loading) pada 2022.
(SANDY)