Pekan lalu, Maersk mengatakan akan mengalihkan kapal-kapal dari Laut Merah ke sekitar Afrika untuk beberapa waktu ke depan.
Beban bahan bakar Maersk akan menjadi 50 persen lebih tinggi karena kapal-kapal mengambil rute yang lebih panjang.
Clerc bilang, jika tidak diselesaikan, kapal-kapal akan segera keluar dari posisinya, sehingga mengancam logistik dan rantai pasokan global.
Menurut Reuters, Jumat (12/1), tarif pengiriman peti kemas untuk rute-rute perdagangan global utama telah melonjak minggu lalu, seiring dengan serangan udara AS dan Inggris terhadap Yaman yang memicu kekhawatiran akan gangguan berkepanjangan terhadap perdagangan global di Laut Merah.
Sebagian besar kapal kontainer sudah menghindari Terusan Suez, jalan pintas antara Asia dan Eropa yang menangani 12 persen perdagangan global.