Kini, militer AS dan Inggris telah menyarankan semua kapal untuk menjauhi zona konflik. Hal ini memicu kekhawatiran bahwa tarif kapal tanker minyak dan kapal curah yang mengangkut komoditas penting akan melonjak, sehingga meningkatkan risiko babak baru inflasi global.
“Semakin lama krisis ini berlangsung, semakin besar gangguan yang ditimbulkan terhadap pengiriman angkutan laut ke seluruh dunia dan biaya akan terus meningkat,” kata Peter Sand, kepala analis platform pengangkutan Xeneta, pada Jumat (12/1), dikutip Reuters.
Para pemain utama di industri pelayaran laut yang menangani lebih dari 90 persen perdagangan global bersiap menghadapi gejolak yang memicu kenaikan biaya selama berbulan-bulan ke depan. (ADF)
Disclaimer: Keputusan pembelian/penjualan saham sepenuhnya ada di tangan investor.