Sementara dari luar negeri, kinerja dolar yang lesu dinilai merupakan respons terhadap kinerja imbal hasil / yield di pasar obligasi AS yang menghentikan kenaikannya. Diketahui, acuan imbal hasil US Treasury AS tenor 10-tahun mengalami penurunan pada hari Rabu (13/4).
Baca Juga:
Selain itu, prospek terhadap Bank Sentral Eropa yang lebih hawkish terhadap kebijakan moneter juga akan terus menjadi perhatian pasar.
"Para investor menunggu pertemuan Bank Sentral Eropa di kemudian hari, untuk melihat apakah mereka berada dalam suasana hati yang sama, jadi lebih hawkish seperti rekan-rekan (bank sentral) lainnya," tutup Ibrahim. (RAMA)