RHB mencatat margin bunga bersih (NIM) bank besar mulai pulih tipis secara kuartalan, sementara pertumbuhan kredit melambat ke 8,1 persen yoy. Likuiditas diproyeksi kian longgar pada semester II-2025 seiring pelonggaran kebijakan Bank Indonesia (BI), termasuk pemangkasan suku bunga dan penyesuaian instrumen Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI).
Dari sisi pendanaan, pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK) membaik menjadi 8,7 persen yoy, ditopang arus masuk kuat ke BBNI dan BBRI. Kenaikan rasio dana murah (current account saving account/CASA) di bank besar memperkuat keunggulan biaya dana (funding cost), yang menjadi modal penting untuk ekspansi kredit berikutnya.
“Mempertahankan momentum ini hingga paruh kedua 2025 akan membutuhkan strategi penempatan dana yang kompetitif, manajemen kredit yang hati-hati, serta pemanfaatan likuiditas yang membaik untuk mendukung NIM dan ekspansi kredit,” demikian kata analis RHB Sekuritas dalam risetnya. (Aldo Fernando)