IDXChannel - Wall Street pada pekan ini bakal diisi oleh sentimen melonjaknya imbal hasil Treasury telah mengejutkan pasar ekuitas AS dalam beberapa pekan terakhir. Dengan beberapa dampak terburuk yang menimpa sekelompok saham yang diperkirakan memiliki kualitas seperti obligasi.
Mengutip dari laman Reuters, Senin (9/10/2023), S&P 500 turun sekitar 4% sejak proyeksi suku bunga Federal Reserve yang hawkish bulan lalu mengirim imbal hasil AS ke level tertinggi dalam 16 tahun dan mempercepat kemunduran ekuitas dari level tertinggi yang dicapai pada akhir Juli.
Meskipun kenaikan imbal hasil umumnya dipandang tidak menguntungkan bagi saham-saham yang sedang tumbuh, beberapa kerugian paling besar terkonsentrasi di sektor-sektor yang lebih stabil seperti utilitas dan kebutuhan pokok konsumen.
Daerah seperti ini sering disebut sebagai 'proksi obligasi' karena dividennya yang kuat dan stabil, yang selama dekade terakhir biasanya melebihi imbal hasil Treasury. Pembayaran yang besar tersebut, serta bisnis yang dianggap lebih tahan lama selama perekonomian sedang sulit, membuat banyak investor memandang bisnis tersebut sebagai tempat berlindung yang aman ketika pasar bergejolak.