Sementara itu, wilayah Jawa Barat masih menjuarai investasi pada Januari- Desember 2020 sebesar Rp120,4 triliun sedangkan DKI Jakarta masih dengan urutan kedua Rp95,0 triliun disusul Jawa Timur Rp78,3 triliun, Banten Rp62,0 triliun, dan Jawa Tengah Rp50,2 triliun. Namun, apabila dengan PMA saja investor asing lebih melirik Maluku Utara, Sumatera Selatan, Jawa Barat dan Banten. Ini berarti investor asing mulai nyaman dengan daerah yang apabila dikatakan belum dikelola secara maksimal.
Negara asal PMA triwulan IV 2020 Singapura dengan USD2,6 miliar, China USD1,3 miliar, Hong Kong USD1,1 miliar, Korea Selatan USD0,7 miliar dan Jepang USD0,5 miliar. Realisasi Rp826,3 triliun dengan capaian 101,1 % dari target pada 2020 Rp817,2 triliun dengan penyerapan tenaga kerja 1.156.361 orang dari 153.349 proyek investasi. Walaupun di era pandemi, target di 2021 sebelum pandemi Rp886 triliun lalu direvisi Rp817 triliun BKPM lakukan pendampingan kepada investor sebesar Rp826,3 triliun.
"Peran PMDN di era pandemi sangat luar biasa. Jadi kita tidak bisa membeda-bedakan antara PMA yang harus prioritas dibanding PMDN. Karena PMDN cukup luar biasa mereka sebagai benteng pertahanan terhadap realisasi investasi di era pandemi. Tetapi kita harus akui Kuartal IV target realisasi tenaga kerja tidak tercapai kurang dari sekitar minus 7000. Hanya tercapai 295,000 dengan total 294,780 secara akumulatif masih tetap tinggi dibandingkan 2019," tegas Bahlil. (Fahmi-Devi Puspitasari)