Hal ini juga terlihat dari rasio PE rata-rata saham di Indonesia yang masih jauh dibawah negara maju, yang artinya masih memiliki potensi pertumbuhan yang sangat tinggi.
"Tim riset Mandiri Investasi memperkirakan IHSG di akhir 2022 berada di kisaran 7.800-8.100. Masih ada peluang kenaikan di kisaran ada 600-1000 poin," ungkap Adi.
Namun, tentu banyak faktor global yang dapat memengaruhi pergerakan IHSG tersebut, baik domestik maupun secara global.
Sebagai salah satu perusahaan pengelola aset investasi terbesar di Indonesia dengan total AUM sebesar Rp43 triliun per Juni 2022, untuk mencapai target akhir tahun, strategi produk Mandiri Investasi adalah dengan menciptakan varian produk flagship yang meliputi seluruh asset class, yaitu Pasar Uang, Pendapatan Tetap, dan saham, yang termasuk didalamnya Index, serta juga tersedia dalam mata uang Rupiah dan US Dollar di seluruh asset class tersebut.
Jika varian-varian tersebut tersedia dan bisa diakses oleh Investor, maka akan tercipta MMI Product Ecosystem, yang bisa mengakomodasi semua kebutuhan, dan profil risiko nasabah.