“Kami menyampaikan apresiasi kepada para pemegang saham yang telah menyetujui seluruh agenda RUPS dan rencana-rencana stategis yang akan kami jalankan untuk meningkatkan nilai perusahaan,” kata Archied.
Mempertimbangkan kondisi dan tantangan yang dihadapi perusahaan ke depan, Perseroan mengalokasikan perolehan laba bersih sebesar Rp74,8 miliar sebagai laba ditahan dan sisanya sebesar Rp2 miliar sebagai cadangan wajib.
Archied menjelaskan pandemi Covid-19 yang terjadi sejak bulan maret 2020 membawa dampak signfikan terhadap perekonomian secara luas, termasuk terhadap sektor properti nasional. Kondisi tersebut juga secara langsung menyebabkan penurunan kinerja usaha perseroan, terutama diakibatkan anjoknya angka penjualan. Pasar properti mengalami kontraksi akibat turunnya permintaan dan pembelian properti dari masyarakat. Konsumen dan investor properti cenderung mengambil sikap untuk menunda pembelian dan menunggu terjadinya perubahan situasi.
Menghadapi situasi tersebut, Perseroan telah menentapkan sejumlah langkah strategis sebagai upaya untuk menjaga operasional usaha. Perseroan perlu memprioritaskan langkah-langkah untuk meningkatkan kinerja penjualan sekaligus menjaga stabilitas pengelolaan keuangan dan arus kas secara hati-hati.
“Prospek bisnis ke depan masih sangat menantang akibat melemahnya perekonomian dikarenakan pandemi Covid-19. Kami perlu mengambil langkah-langka prioritas untuk menjaga roda operasional perusahaan terus berputar, menciptakan stabilitas keuangan, dan mendorong kinerja penjualan,” ujarnya.