Misalnya, jika grafik menunjukkan penembusan ke atas dari pola grafik, ini mungkin menunjukkan bahwa harga akan mulai naik lagi. Di satu sisi, breakout yang terjadi pada volume tinggi juga menunjukkan kepercayaan yang lebih tinggi. Dengan kata lain, harga mungkin akan lebih tinggi atau naik.
Beli Saham Ketika Breakout atau Buy on Weakness ?
Anda dapat menyesuaikan dengan kebutuhan Anda sendiri kapan sebaiknya Anda membeli saham. Buy on Weakness (BoW) berarti pembelian yang dapat Anda lakukan ketika harga saham telah jatuh ke level tertentu, sehingga aman untuk dibeli.
Cara ini bisa digunakan untuk membeli saham-saham berkapitalisasi besar, seperti saham-saham yang termasuk dalam Indeks Saham LQ45. Anda bisa memanfaatkan moment tersebut dengan menggunakan strategi Buy on Weakness saat harga sedang "diskon".
Sedangkan Breakout berarti pembelian yang bisa Anda lakukan saat harga saham melintasi level tertentu atau mampu menembus resistance (level tertingginya). Misalnya, ketika suatu saham telah berada dalam tren untuk waktu yang lama di kisaran harga antara Rp800 hingga Rp900 sehingga harganya tiba-tiba naik menjadi Rp1.000 disertai volume perdagangan yang besar. Pada saat ini, adalah mungkin untuk membeli saham tersebut. (SNP)