sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Mengenal Apa itu False Breakout dalam Investasi Saham

Market news editor Mohammad Yan Yusuf
18/08/2023 10:43 WIB
Apa itu false breakout? Tentu banyak orang tidak mengetahui tentang ini. Padahal dalam investasi saham, pengertian diatas sangat diperlukan. 
Mengenal Apa itu False Breakout dalam Investasi Saham. (FOTO : MNC MEDIA)
Mengenal Apa itu False Breakout dalam Investasi Saham. (FOTO : MNC MEDIA)

IDXChannel - Apa itu false breakout? Tentu banyak orang tidak mengetahui tentang ini. Padahal dalam investasi saham, pengertian diatas sangat diperlukan. 

Dalam mengamati pergerakan harga saham sebuah emiten di IHSG, ada analisis teknikal saham yang disebut dengan breakout, sebuah momen yang terjadi ketika harga saham melewati batas atas  atau level resistance maupun batas bawah atau level support.

Lantas bagaimana penjelasan apa itu false breakout? Simak penjelasan yang dihimpun kami dari berbagai sumber tepercaya. 

Apa itu False Breakout

Financial Expert Ajaib Sekuritas, Chisty Maryani menjelaskan pergerakan harga saham mengalami penguatan hingga menembus batas resistance (breakout) dapat mengindikasikan bahwa harga saham akan melanjutkan tren kenaikan yang lebih tinggi. 

Breakout sendiri terdiri dari dua jenis, yaitu yakni true breakout dan false breakout.

False breakout atau breakout palsu terjadi ketika pergerakan harga saham telah melewati suatu level tertentu namun kemudian berbalik arah dan tidak melanjutkan tren penguatan (bullish) atau pelemahan (bearish). Kondisi tersebut juga dikenal dengan istilah patah tren.

Berbeda dengan true breakout, false breakout akan terkonfirmasi menggunakan candlestick chart saat bagian ekor candlestick menembus garis, namun tidak diikuti bagian body dari candlestick.

“Bagian ekor menunjukkan tidak terjadinya peningkatan volume secara signifikan, sehingga dapat mengindikasikan false breakout,” katanya.

Umumnya mereka yang terjebak dengan false breakout berpotensi membeli saham di harga pucuk. Hal ini diakibatkan aksi ambil untung (profit taking) di area resistance sehingga tekanan jual yang tinggi membuat harganya turun. 

Agar terhindar dari risiko false breakout, trader harus melihat harga dalam time frame yang lebih panjang, analisis pergerakan harga dari waktu ke waktu, dan menggunakan indikator pembantu seperti MA, MACD, dan Stochastic.

Halaman : 1 2
Advertisement
Advertisement