IDXChannel – Saham emiten tambang PT Cita Mineral Investindo Tbk (CITA) kembali melesat pada Selasa (27/12). Ini terjadi seiring dengan aksi perusahaan dalam mengambil saham dari dua anak usaha PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO).
Mengacu pada data Bursa Efek Indonesia (BEI), pada Selasa (27/12) lanjutan sesi II, saham CITA melesat hingga 6,49 persen ke level Rp4.100/saham.
Adapun nilai transaksi saham mencapai Rp1,45 miliar dengan volume saham yang diperdagangkan sebesar 334,80 ribu.
Melesatnya saham CITA belakangan tak lepas dari sentimen positif dari aksi perusahaan dalam mengambil saham milik anak usaha ADRO, yakni PT Kalimantan Alumunium Industry (KAI) dan PT Kaltara Power Indonesia (KPI) pada Kamis (22/12) lalu.
Semenjak aksi tersebut, saham CITA terkerek dalam tiga hari beruntun. Pada Jumat (23/12), saham CITA melesat hingga 7,19 persen menjadi Rp3.280/saham.
Bahkan, sahamnya melambung hingga 17,38 persen menjadi Rp3.850/saham pada perdagangan Senin (26/12).
BEI mencatat, dalam seminggu belakangan, saham CITA sudah meningkat hingga 35,76 persen.
Soal Pengambilan Saham Bersyarat KAI
Melansir data keterbukaan informasi, pada Kamis (22/12), CITA melakukan penandatanganan Perjanjian Pengambilan Saham Bersyarat dengan KAI. Selain CITA, Aumay Mining Pte. Ltd. juga menandatangani perjanjian ini.
Menurut perjanjian tersebut, KAI akan menerbitkan 925.748 saham baru dengan total nilai nominal sebesar USD59,66 juta atau setara dengan Rp925,75 miliar.
Dari perjanjian tersebut, CITA akan menyerap 330.624 saham baru senilai USD21,31 juta (Rp330,62 miliar). Dengan demikian, CITA akan memperoleh 12,5 persen dari modal yang ditempatkan dan disetor penuh KAI.
“Dana tersebut akan dipergunakan oleh perseroan untuk pembangunan, pengoperasian, hingga pemeliharaan smelter alumunium yang berlokasi di Kalimantan Industrial Park Indonesi, Kabupaten Bulungan, Kalimantan Utara,” tulis Sekertaris Perusahaan ADRO, Mahardika Putranto.
Selain KAI, CITA juga menandatangani Pengambilan Saham Bersyarat dari PT Kaltara Power Indonesia (KPI).
Adapun, CITA akan mengambil 23.694 saham baru dengan nilai nominal USD23,69 juta atau Rp343,56 miliar saham dari KPI.
Adapun, dana tersebut akan digunakan perusahaan untuk mengoperasikan pembangkit listrik milik KPI sebagai penunjang kebutuhan listrik dari proyek smelter aluminium milik KAI.
Informasi saja, baik KAI maupun KPI merupakan anak usaha dari ADRO yang menguasai 99,9 persen saham kedua perusahaan ini secara tidak langsung.
Periset: Melati Kristina
(ADF)