Penambahan kedua saham tersebut menandai meningkatnya bobot perusahaan energi baru terbarukan dan tambang mineral dalam radar investor global.
Sebaliknya, emiten konsumer besar PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP) harus keluar dari Standard Indexes, sedangkan PT Kalbe Farma Tbk (KLBF) turun peringkat ke Small Cap. Perubahan ini berpotensi memicu arus keluar dana pasif dari investor pengelola portofolio berbasis indeks.
Saham ICBP turun 1,44 persen dan KLBF anjlok 4,55 persen.
Sementara itu, pada MSCI Small Cap Indexes, terjadi pergeseran yang cukup dinamis. Saham-saham seperti DSNG, ENRG, KLBF, MSIN, RAJA, WIFI, dan TINS ditetapkan sebagai penambahan baru. Di sisi lain, BRMS, SMSM, dan ULTJ tercatat keluar dari indeks kategori kapitalisasi menengah ini.
Saham DSNG pun meningkat 3,59 persen, ENRG tumbuh 1,12 persen, MSIN melesat 4,95 persen, RAJA terkerek 4,40 persen, WIFI terapresiasi 1,23 persen.
Namun, dalam pembaruan terbaru, TINS batal masuk ke dalam indeks MSCI Small Cap untuk periode November 2025 karena saham tersebut berada di papan pemantauan khusus full call auction (FCA) saat proses peninjauan dilakukan. Harga saham TINS sontak terkoreksi 1,37 persen.