Secara rinci, penjualan batu bara tercatat sebesar USD4,83 miliar atau Rp77,15 triliun, segmen jasa pertambangan tercatat sebesar USD98,75 juta atau Rp1,57 triliun, serta pendapatan lainnya sebesar USD45,31 juta atau Rp722,69 miliar.
“Walaupun menghadapi penurunan harga dan tekanan biaya karena inflasi, model bisnis kami yang terintegrasi tetap berkinerja baik. Kami berada di posisi yang baik untuk mencapai target setahun penuh berkat dukungan eksekusi yang baik di setiap bisnis,” kata Presiden Direktur ADRO, Garibaldi Thohir dalam keterangan resminya, dikutip Rabu (1/11/2023).
Pria yang akrab disapa Boy Thohir ini merincikan, volume penjualan ADRO dan anak-anak perusahaannya pada sembilan bulan pertama tahun 2023 mencapai 49,12 juta ton, atau setara dengan kenaikan 11% dari periode yang sama tahun lalu. (ADF)
Disclaimer: Keputusan pembelian/penjualan saham sepenuhnya ada di tangan investor.