Kemudian, penerbitan secara kuartal cukup ramai. Di mana, paling banyak obligasi jatuh tempo di kuartal III dengan nilai sebesar Rp44,75 triliun. Hingga saat ini, obligasi yang sudah terbit bernilai Rp27 triliun.
“Artinya, dari sini kami perkirakan bahwa penerbitan bond market paling ramai di kuartal III ini, karena pengaruh secara kuartalan nilai yang jatuh tempo itu paling tinggi di tahun 2023 ini,” tutur Roby.
Dari sisi sektoral, jika lembaga perbankan dan institusi finansial non bank diproyeksi lebih banyak menerbitkan surat utang, Roby mengatakan bahwa sektor infrastruktur dan energi tidak akan terlalu banyak menerbitkan surat utang. “Kalau infrastruktur lebih terbatas karena terlihat sudah front loading,” kata Roby.
Sementara itu, sektor energi juga tidak akan banyak menerbitkan surat utang karena dinilai sudah banyak mendapat surplus berkat lonjakan harga komoditas di tahun lalu. Sektor energi pun diproyeksi menahan ekspansinya karena harga yang cenderung melandai di sepanjang tahun 2023 ini.
(DES)