Kemudian sekitar 8,0% dana hasil IPO akan dipinjamkan kepada MTI yang selanjutnya akan digunakan untuk membiayai sebagian kebutuhan belanja modal yang timbul dari pembangunan Proyek AIM I, yang dijadwalkan akan memulai produksi pada pertengahan kedua tahun 2023.
“Sekitar 1,5% akan digunakan oleh perseroan untuk modal kerja antara lain untuk biaya karyawan, biaya jasa profesional, dan biaya keuangan,” demikian tertulis dalam prospektus, dikutip Rabu (12/4/2023).
Dana hasil IPO juga akan digunakan untuk memberikan pinjaman ke sejumlah pihak yakni, sekitar 14,0% akan dipinjamkan kepada PT Zhao Hui Nickel (ZHN).
Dengan rincian, sekitar 8,0% akan digunakan untuk membiayai sebagian kebutuhan belanja modal yang timbul dari pemasangan konversi nikel matte pada Smelter Rotary Kiln Electric Furnace (RKEF) ZHN yang saat ini sedang dalam proses pembangunan, serta sekitar 6,0% akan digunakan untuk modal kerja, meliputi antara lain pembelian bahan baku utama, bahan baku pembantu, biaya listrik, serta biaya karyawan.