Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko Krakatau Steel Tardi menerangkan faktor utama kerugian berasal dari rugi selisih kurs sebesar USD25,8 juta.
"Jika rugi selisih kurs yang di luar kontrol Perseroan dihilangkan maka kerugian (bottom line) di Kuartal I 2023 tidak terjadi, artinya Krakatau Steel masih membukukan laba bersih sekitar USD5,9 juta," tutur Tardi pada Kamis (4/5/2023).
Satu yang bisa dikulik dari kondisi keuangan KRAS pada akhir 2022 (tercantum di lapkeu Q1-2023) adalah terkait neraca (non-audited).
Per 31 Desember 2022, KRAS membukukan akumulasi kerugian mencapai USD2,19 miliar. Angka ini naik dari jumlah saldo laba rugi mencapai USD2,18 miliar.
(DES)