"Hal itu dapat diraih dengan mengedepankan cost leadership di setiap lini perusahaan, serta menerapkan efisiensi berkelanjutan secara optimal," tutur Apollonius.
Dijelaskannya, secara year on year (yoy) kemampuan produksi batu bara PTBA di sepanjang triwulan I/2022 tumbuh 40 persen, menjadi 6,34 juta ton. Sedangkan volume angkutan batu bara juga tumbuh 16 persen menjadi 6,17 juta ton.
Lonjakan kinerja produksi dan volume angkutan batu bara tersebut lalu menjadi penopang atas kenaikan volume penjualan batu bara PTBA sebesar 18 persen menjadi 6,97 juta ton.
Karenanya, lanjut Apollonius, pihaknya telah memasang target produksi batu bara sebesar 36,41 juta ton dan juga volume angkutan sebesar 31,50 juta ton untuk kesluruhan kinerja tahun 2022 ini. Dari sana, volume penjualan batu bara diharapkan bakal bisa menembus angka 37,10 juta ton hingga akhir tahun nanti.
Seiring dengan terbitnya Perpres 109 tahun 2020 yang telah ditandatangani oleh Presiden Joko Widodo pada 17 November 2020 lalu, membuat dua proyek PTBA masuk dalam proyek strategis nasional (PSN), di antaranya hilirisasi gasifikasi batu bara di Tanjung Enim dan kawasan industri-Bukit Asam Coal Based Industrial Estate (BACBIE) – Tanjung Enim.