IDXChannel - Pengamat Pasar Keuangan, Gunawan Benjamin, menyebut pelaku pasar saat ini cenderung mengambil sikap menunggu (wait and see) seiring dengan penantian rilis data inflasi yang akan menjadi motor penggerak pasar selanjutnya.
Pelaku pasar cenderung melihat inflasi inti dan pelemahan inflasi inti akan lebih banyak memberikan kabar baik bagi pasar keuangan nantinya.
Namun, data inflasi AS tersebut bukanlah satu satunya yang akan jadi patokan khususnya pelaku pasar keuangan di Asia. Karena China dijadwalkan akan merilis data inflasinya pada besok pagi, sesaat sebelum pasar saham di tanah air di buka.
Di sisi lain, AS akan merealisasikan data inflasinya nanti malam. Sehingga pada hari ini pasar akan lebih bersikap wait and see.
"Pelaku pasar juga akan mewaspadai kemungkinan dimana China akan merilis deflasi yang bisa menjadi kabar buruk bagi pasar keuangan di Asia," kata Gunawan, Kamis (11/1/2024).
Sementara itu, IHSG di sesi pembukaan perdagangan pagi ini ditransaksikan melemah di kisaran level 7.250. Sementara itu sejumlah bursa di Asia lainnya bergerak menguat disesi perdagangan pagi.
Di sisi lainnya, mata uang Rupiah terpantau mengalami penguatan di level 15.545 pada sesi perdagangan pagi ini. Seiring dengan penguatan Rupiah tersebut, kinerja imbal hasil US Treasury juga mengalami pelemahan.
"Sementara harga emas diperdagangkan lebih rendah dibandingkan dengan perdagangan kemarin sore, meskipun terpantau menguat pada perdagangan pagi ini ditransaksikan di kisaran level USD 2.029 per ons troy," tukasnya.
(SAN)