Kendati, PTPP memutuskan tidak membagikan dividen untuk tahun buku 2023, karena perusahaan masih fokus pada penguatan struktur permodalan.
Keadaan yang hampir sama juga dialami ADHI, dimana laba bersih yang dapat diatribusikan ke pemilik entitas induk sebesar Rp10,15 miliar selama kuartal I-2024. Laba ini naik 20,14 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu, yaitu Rp8,45 miliar.
Hanya saja, pendapatan ADHI turun sepanjang kuartal satu tahun ini. Dalam laporan keuangan, perusahaan membukukan pendapatan usaha sebesar Rp2,63 triliun atau lebih rendah 1,21 persen dari kuartal I-2023 yang berada di posisi Rp2,66 triliun.
Pendapatan usaha ADHI ditopang oleh usaha teknik dan konstruksi sebesar Rp2,03 triliun, properti dan pelayanan Rp106,33 miliar, manufaktur Rp379,54 miliar, dan investasi dan konsesi Rp98,58 miliar.
(YNA)